Pages

Thursday, December 19, 2024

TOPIK 6 KONEKSI ANTAR MATERI

 https://hendra.smkn3bojonegoro.sch.id/wp-content/uploads/2022/10/kebingungan-arah.jpg

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Koneksi Tantangan Penerapan Scaffolding pada ZPD dengan Mata Kuliah lain

  1. Filosofi Pendidikan
    Tantangan penerapan scaffolding pada ZPD dapat dikaitkan dengan filosofi pendidikan yang menekankan pada keberpihakan terhadap peserta didik, sebagaimana dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara. Dalam filosofi ini, pendidikan harus berpusat pada kebutuhan individu, memandang anak sebagai subjek pembelajaran, dan menghargai konteks sosial budaya mereka. Scaffolding menuntut guru untuk memberikan dukungan bertahap yang sesuai dengan perkembangan individu peserta didik, sejalan dengan prinsip mendidik anak sesuai kodratnya.

  2. Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
    Scaffolding dalam ZPD membutuhkan pemahaman mendalam tentang peserta didik, baik dari aspek kemampuan kognitif, afektif, maupun sosial. Guru harus mampu mengidentifikasi kemampuan aktual dan potensi peserta didik melalui asesmen yang tepat. Hal ini memperkuat pentingnya memahami proses belajar sebagai sesuatu yang dinamis, di mana setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda untuk mencapai kemampuannya yang optimal.

  3. Pembelajaran Berdiferensiasi
    Scaffolding secara inheren mencerminkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi, karena strategi ini memerlukan adaptasi dan penyesuaian dengan kebutuhan setiap individu. Guru harus menggunakan berbagai metode dan pendekatan untuk memberikan bantuan yang sesuai dengan tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Dalam praktiknya, scaffolding membantu memastikan semua peserta didik, termasuk mereka dengan kemampuan yang lebih rendah, dapat berkembang secara maksimal.

  4. Prinsip Pengajaran dan Asesmen
    Dalam pengajaran dan asesmen, scaffolding menekankan pentingnya instruksi eksplisit, refleksi, dan evaluasi sebagai bagian dari proses pembelajaran. Guru perlu merancang asesmen formatif untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kemajuan siswa secara kontinu, serta memberikan umpan balik yang konstruktif. Asesmen yang baik memungkinkan guru untuk memahami sejauh mana strategi scaffolding telah efektif dan menyesuaikan pendekatan yang diperlukan guna meningkatkan hasil belajar.

Dengan mengintegrasikan filosofi pendidikan, pemahaman peserta didik, pembelajaran berdiferensiasi, serta prinsip pengajaran dan asesmen, tantangan penerapan scaffolding pada ZPD dapat dikelola secara lebih efektif, sehingga mampu mendukung perkembangan siswa secara holistik.

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About Me

Nina Hardiana (PGSD 2)