Pages

Monday, October 21, 2024

TOPIK 2 MULAI DARI DIRI

         Sebelum mempelajari dampak status sosio-ekonomi dalam pendidikan, saya mungkin berpikir bahwa peran status ekonomi terutama terkait dengan akses terhadap sumber daya fisik, seperti buku, perangkat teknologi, atau fasilitas belajar. Asumsi awal bisa jadi mengarah pada keyakinan bahwa siswa dari latar belakang yang lebih mampu secara finansial cenderung memiliki lebih banyak keuntungan dalam hal akses ke pendidikan berkualitas, sementara siswa dari latar belakang kurang mampu mungkin kesulitan dalam memperoleh hal-hal tersebut. Misalnya, anak yang lahir dari keluarga mampu cenderung lebih mudah memperoleh akses pendidikan karena mereka mempunyai kemampuan untuk memilih pendidikan yang layak. Sedangkan anak yang lahir dari keluarga kurang mampu cenderung kesulitan dalam memperoleh pendidikan bahkan orang tua ada yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting, yang penting adalah mencari uang untuk makan.

        Selain itu, anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali harus menghadapi tekanan hidup yang lebih besar, misalnya masalah keuangan atau tuntutan untuk membantu bekerja, yang bisa berdampak pada kemampuan mereka untuk fokus dalam belajar. Pada keluarga mampu, pendidikan sering dianggap sebagai investasi jangka panjang, sedangkan pada keluarga kurang mampu, pendidikan mungkin tidak dilihat sebagai prioritas utama karena tuntutan kebutuhan ekonomi yang lebih mendesak.   

        Anak-anak dari latar belakang sosio-ekonomi yang berbeda seringkali datang ke sekolah dengan tingkat kesiapan belajar yang berbeda. Anak-anak dari keluarga yang mampu lebih mungkin mendapatkan pengalaman pra-sekolah seperti taman kanak-kanak atau les tambahan yang meningkatkan kesiapan akademis dan sosial mereka. Sebaliknya, anak-anak dari keluarga kurang mampu mungkin tidak memiliki kesempatan ini.

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About Me

Nina Hardiana (PGSD 2)